Tak
hanya bisa menghilangkan stres, studi membuktikan bahwa anak dari orang
yang memiliki hewan peliharaan cenderung tidak memiliki alergi hewan.
Sebuah studi menunjukkan bahwa tahun pertama dalam kehidupan anak adalah masa penting dalam membangun sistem perlawanan tubuh, termasuk terhadap alergi. Anak-anak yang sudah memiliki kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dan anjing sejak kecil, akan dapat mencegahnya mengalami alergi di kemudian hari.
Dalam studi tersebut para ahli mempelajari sampel darah 600 peserta yang berusia 18 tahun, kemudian membandingkan tingkat antibodi terhadap alergen anjing dan kucing kepada peserta yang memiliki hewan peliharaan dan tidak.
Remaja yang dekat dengan hewan peliharaan sejak tahun pertama kehidupannya memiliki peluang 50 persen lebih tahan terhadap alergi anjing atau kucing dibandingkan dengan yang tidak memiliki hewan peliharaan.
“Mengekspos (mendekatkan) anak dengan kucing dan anjing di rumah tidak akan meningkatkan risiko sensitisasi ke binatang-binatang. Bahkan mungkin mengurangi risiko (alergi),” jelas Ganesha Wegienka dari departemen ilmu kesehatan masyarakat, Henry Ford Hospital, Detroit, seperti dilansir Telegraph, Rabu (15/6/2011).
Menurut Wegienka, penelitian ini membuktikan bahwa paparan dengan hewan peliharaan di awal kehidupan tidak membuat anak-anak menjadi berisiko alergi terhadap hewan di kemudian hari.
Hasil studi ini telah dipublikasikan pada jurnal Clinical & Experimental Allergy.
Alergi kucing biasanya paling umum disebabkan oleh protein dalam bentuk serpih kulit kucing dan air liur, yang mempengaruhi 40 persen dari penderita asma.
Orang yang alergi kucing atau hewan lain biasanya akan merasakan gejala seperti mata gatal, bersin, asma dan ruam kulit.
Sumber
_____sincerely_____
Sebuah studi menunjukkan bahwa tahun pertama dalam kehidupan anak adalah masa penting dalam membangun sistem perlawanan tubuh, termasuk terhadap alergi. Anak-anak yang sudah memiliki kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dan anjing sejak kecil, akan dapat mencegahnya mengalami alergi di kemudian hari.
Dalam studi tersebut para ahli mempelajari sampel darah 600 peserta yang berusia 18 tahun, kemudian membandingkan tingkat antibodi terhadap alergen anjing dan kucing kepada peserta yang memiliki hewan peliharaan dan tidak.
Remaja yang dekat dengan hewan peliharaan sejak tahun pertama kehidupannya memiliki peluang 50 persen lebih tahan terhadap alergi anjing atau kucing dibandingkan dengan yang tidak memiliki hewan peliharaan.
“Mengekspos (mendekatkan) anak dengan kucing dan anjing di rumah tidak akan meningkatkan risiko sensitisasi ke binatang-binatang. Bahkan mungkin mengurangi risiko (alergi),” jelas Ganesha Wegienka dari departemen ilmu kesehatan masyarakat, Henry Ford Hospital, Detroit, seperti dilansir Telegraph, Rabu (15/6/2011).
Menurut Wegienka, penelitian ini membuktikan bahwa paparan dengan hewan peliharaan di awal kehidupan tidak membuat anak-anak menjadi berisiko alergi terhadap hewan di kemudian hari.
Hasil studi ini telah dipublikasikan pada jurnal Clinical & Experimental Allergy.
Alergi kucing biasanya paling umum disebabkan oleh protein dalam bentuk serpih kulit kucing dan air liur, yang mempengaruhi 40 persen dari penderita asma.
Orang yang alergi kucing atau hewan lain biasanya akan merasakan gejala seperti mata gatal, bersin, asma dan ruam kulit.
Sumber
_____sincerely_____
Tidak ada komentar:
Posting Komentar