Sabtu, 28 Januari 2012

Cara Penularan Toxoplasma pada Manusia dan Hewan serta Apa Akibatnya, Bagaimana Gejalanya ?

Apakah Toxoplasma dan Toxoplasmosis itu ?
Toxoplasma atau Toxoplasma gondii adalah hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa. Toxoplasma merupakan parasit yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Jadi Toxoplasma bukan virus, melainkan parasit.

Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toxoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Siapa saja yang dapat terinfeksi toxoplasma ?
Semua orang dapat terinfeksi toxoplasma.
Laki-laki dan perempuan, balita, anak-anak, remaja, orang muda, dewasa, maupun lanjut usia, semuanya dapat terinfeksi toxoplasma.
Hewan apa saja yang dapat menularkan toxoplasma ke manusia ?
Semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toxoplasma kepada manusia.

Hewan yang sering berada di sekitar manusia seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, kucing, ayam, burung, babi dll juga dapat terinfeksi toxoplasma. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dll juga dapat terinfeksi toxoplasma.
Bagaimana Manusia dapat Tertular Toxoplasma ?
Terdapat 2 cara manusia dapat tertular Toxoplasma, yaitu : 

  • CARA PENULARAN PERTAMA :

    Cara pertama merupakan penularan terbanyak, yaitu manusia memakan daging yang mengandung toxoplasma hidup.

    Yang dimaksud adalah : Manusia tertular toxoplasma akibat memakan daging mentah atau daging setengah matang atau daging yang tidak dimasak dengan sempurna, dimana daging tersebut mengandung Toxoplasma. Untuk mencegah hal ini maka masaklah daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70 derajat celcius.
  • CARA PENULARAN KEDUA

    Cara penularan kedua adalah manusia "tanpa sengaja" menelan/memakan telur/kista toxoplasma.

    Hal ini dapat terjadi bila manusia memakan buah-buahan atau sayuran TANPA DICUCI dengan bersih, dimana pada buah-buahan atau sayuran tersebut menempel telur toxoplasma (biasa disebut kista toxoplasma).

    Bisa juga terjadi bila manusia setelah berkebun, tidak mencuci tangannya dengan bersih, kemudian memakan sesuatu. Padahal ditangannya menempel telur/kista toxoplasma, dan toxoplasma tersebut menempel di makanan yang dipegangnya.

    Penularan seperti ini peluangnya relatif kecil, namun demikian tidak boleh diabaikan.

    Untuk mencegahnya, tentu saja membiasakan diri untuk mencuci bersih buah-buahan atau sayuran tersebut sebelum dimakan. Kemudian setelah berkebun, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan bersih.
  • CARA PENULARAN KETIGA

    Cara penularan ketiga adalah melalui transplantasi organ tubuh manusia.

    Hal ini dapat terjadi bila organ tubuh yang ditransplantasi terinfeksi parasit toxoplasma dalam keadaan hidup. Namun sangat jarang (bahkan hampir tidak pernah terjadi) penularan yang seperti ini, karena umumnya organ tubuh tersebut telah diperiksa dengan seksama oleh dokter. Walaupun peluangnya nyaris nol (kecil sekali), tetap tidak boleh diabaikan.

Jadi, secara ringkas bahwa penularan toxoplasma terjadi jika manusia "memakan/menelan" toxoplasma dalam keadaaan hidup.

Terdapat 3 bentuk toxoplasma yang dimaksud, yaitu berupa Bradizoit (Bradyzoite atau tissue cyst), Takizoit (Tachyzoite), dan kista/telur toxoplasma (Oocyst).

Bagaimana gejala manusia yang terinfeksi toxoplasma ?
Sebagian besar manusia yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali (subklinis). Meskipun jarang terjadi, pada infeksi yang akut dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar pertahanan (limfoglandula) yang terdapat disekitar leher, ketiak, dsb, namun sekali lagi ini jarang terjadi.
Apa akibat toxoplasma pada hewan
Sebagian besar infeksi toxoplasma pada hewan bersifat sub klinis (ringan dan tidak menunjukkan gejala sama sekali). Namun pada infeksi yang parah dapat menyebabkan diare dan cacat pada fetus kucing atau hewan lainnya
Bagaimana akibat toxoplasma pada manusia
Secara umum akibat toxoplasma jarang sekali, dan hanya terjadi pada infeksi akut toxoplasma.

Pada pria, infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bila berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi akut toxoplasma menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.

Pada wanita, infeksi toxoplasma yang berlangsung terus-menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma.

Yang paling berbahaya adalah akibat toxoplasma terhadap Janin/fetus. Kista toxoplasma dapat berada di otak janin yang menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus). Namun perlu diingat, penyebab hidrocephalus (ukuran kepala yang besar dan berisi cairan) ada banyak sekali, salah satunya adalah toxoplasma,

Referensi : drh. Neno Waluyo S. 

Sumber

_____sincerely_____ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar