Kamis, 26 Januari 2012

Penyakit Jamur Cryptococcus pada Kucing dan Hewan Lain

Indonesia adalah negara tropis dengan udara bersuhu relatif stabil dan kelembaban yang tinggi. Kondisi udara seperti ini sangat cocok untuk pertumbuhan berbagai macam jamur penyebab penyakit, salah satunya adalah Cryptococcus neoformans. Jamur tersebut termasuk golongan kapang/ragi (yeast).

Jamur ini berukuran sangat kecil dan tidak terlihat mata telanjang, tetapi koloni yang berkembang biasanya terlihat seperti lapisan berwarna krem-coklat dan berlendir. Kapang Cryptococcus neoformans berada dimana-mana, biasanya tumbuh dan berkembang di kotoran burung dan tumbuhan yang membusuk. Cryptococcus neoformans dapat menyerang anjing, juga kucing, terutama saluran pernafasannya. Penyebaran dimulai dari hidung, melalui aliran darah dapat menyebar ke otak, mata dan paru-paru. Tetapi umumnya menyerang bagian hidung, tenggorokan, jaringan wajah, mata dan otak.

Tanda-tanda kucing terkena Cryptococcus neoformans


Kucing yang terkena biasanya mengalami pembengkakan hidung, pilek berat, luka pada hidung yang bengkak, suara nafas berat, kadang-kadang disertai demam, pengelupasan kulit di sekitar wajah dan kepala, pembengkakan kelenjar getah bening,gangguan syaraf dan mata.

Segera periksakan kucing anda ke dokter hewan terdekat, informasikan pula pada dokter hewan tersebut kemungkinan terkena penyakit jamur Cryptococcus neoformans ini. Dokter hewan anda akan memberikan obat yang sesuai.

Perlu diperhatikan pula kalau penyakit ini bersifat kronis, lama sembuhnya dan memerlukan pengobatan selama 1-2 bulan atau lebih. Proses penyembuhan sangat tergantung terhadap parah-tidaknya penyakit dan pemberian obat yang teratur.

Yang tidak kalah penting penyakit ini dapat menular ke kucing lain. Penularan dapat terjadi melalui kucing, anjing ataupun langsung dari lingkungan. Cucilah tangan anda setelah mengobati kucing kesayangan. 


Sumber

_____sincerely_____ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar