Salah Kaprah Suntikan Anti Jamur
Seorang dokter hewan wanita yang praktek di daerah Pondok Indah Jakarta berkunjung ke Kota kembang Bandung dengan maksud membeli seekor kucing persia. Kota yang sering macet pada weekend ini, selain terkenal karena jajaran sejumlah FO (factory outlet) juga terkenal sebagai gudangnya kucing persia.
Di tempat Cattery, dokter hewan tersebut mulai berkeliling, mencari kucing umur 2-3 bulan yang paling imut & lucu. Setengah promosi pemilik cattery berkata " Semua kucing di sini sejak kecil rajin dimandikan dan diberi vitamin setiap hari, rutin divaksin dan diberi suntikan anti jamur". Dokter tersebut balik bertanya " Suntik Anti jamur apaan ?". "Ivomec !" Jawab Si Pemilik Cattery singkat.
Si Dokter Hewan terkejut dan sedikit ragu untuk membeli kucing, karena resiko kucingnya terkena gangguan ginjal dikemudian hari cukup besar. Karena dokter hewan, ia mengerti akibat penggunaan ivermectin pada hewan yang masih muda dan tugasnya juga sebagai dokter hewan untuk meluruskan salah kaprah yang sudah sangat meluas ini dan memberikan informasi yang benar mengenai ivermectin.
Dokter hewan tersebut menerangkan pada pemilik cattery bahwa Ivomec (Ivermectin) bukanlah anti jamur dan tidak boleh diberikan pada hewan muda berumur kurang dari 2 bulan dan harus sangat hati-hati diberikan pada kucing berumur kurang dari 4 bulan karena sifat obat yang dapat merusak hati dan ginjal.
Salah kaprah seperti ini masih sering terjadi dan tugas seorang dokter hewan untuk memberikan informasi yang tepat dan benar pada kliennya. Tindakan seperti ini termasuk dalam Client education, artinya Dokter Hewan juga bertugas meningkatkan pengetahuan klien mengenai hewan kesayangannya.
Ivomec (Ivermectin)
adalah obat yang termasuk golongan macrolide avermectin. Obat ini digunakan untuk memberantas parasit, baik itu ektoparasit (kutu, pinjal, caplak, tungau, dll) atau endoparasit (cacing).
ivermectin bekerja dengan cara meningkatkan pelepasan Gamma Amino Butiric Acid (GABA) di sistem syaraf serangga dan otot polos cacing. GABA berfungsi memblokir impuls syaraf, akibatnya terjadi kegagalan sistem syaraf pada parasit (parasit seperti cacing dan kutu menjadi lumpuh).
ivermectin mempunyai waktu paruh yang lama, artinya obat ini termasuk lama berada di dalam tubuh. Sepertihalnya obat-obatan dan racun lain, semua bahan kimia tersebut dipecah di hati dan dibuang melalui ginjal atau feces.
Karena ivermectin dipecah di hati dan dibuang melalui ginjal, sebaiknya tidak diberikan pada hewan sebelum berumur 8 minggu. Organ hati dan ginjal hewan muda belum sepenuhnya berkembang. Pemberian obat-obatan yang berlebihan ditakutkan akan mempengaruhi perkembangan organ tersebut.
Jamur (kapang, mold)
Jamur adalah organisme multisel yang banyak tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi. Karena tidak mempunyai sistem syaraf seperti hewan dan strukturnya selnya, organisme ini lebih menyerupai tumbuhan.
Jadi salah besar bila ivermectin dianggap sebagai anti jamur, karena jamur tidak mempunyai sistem syaraf yang merupakan target kerja ivermectin.
Pada beberapa kasus, penyakit kulit pada hewan bisa disebabkan oleh beberapa macam penyebab sekaligus, seperti : alergi, luka, bakteri, ektoparasit dan jamur. Jamur adalah penyakit yang paling lama perkembangannya dibandingkan penyebab yang lain dan biasanya berkembang pada bagian yang telah lemah akibat lebih dahulu terinfeksi oleh penyebab yang lainnya.
Pada kasus ini bisa saja jamur hilang setelah daya tahan tubuh kembali meningkat karena penyebab lain yang lebih ganas seperti ektoparasit telah musnah oleh ivermectin. Tetapi tetap saja ivermectin bukanlah anti jamur !.
Serangan Tungau/kutu mempunyai gejala yang mirip dengan infeksi jamur, yaitu terlihat adanya kemerahan, kulit berkerak dan kering menyerupai ketombe dan kerontokan bulu. Jadi jika setelah diberi suntikan ivermectin (yang sering salah kaprah disebut sebagai suntik jamur) kucing anda sembuh, berarti kucing anda terserang tungau/kutu. kalau tidak sembuh juga berarti kucing anda BENAR-BENAR TERSERANG JAMUR !
Referensi : drh. Neno Waluyo S.
Sumber
_____sincerely_____
Seorang dokter hewan wanita yang praktek di daerah Pondok Indah Jakarta berkunjung ke Kota kembang Bandung dengan maksud membeli seekor kucing persia. Kota yang sering macet pada weekend ini, selain terkenal karena jajaran sejumlah FO (factory outlet) juga terkenal sebagai gudangnya kucing persia.
Di tempat Cattery, dokter hewan tersebut mulai berkeliling, mencari kucing umur 2-3 bulan yang paling imut & lucu. Setengah promosi pemilik cattery berkata " Semua kucing di sini sejak kecil rajin dimandikan dan diberi vitamin setiap hari, rutin divaksin dan diberi suntikan anti jamur". Dokter tersebut balik bertanya " Suntik Anti jamur apaan ?". "Ivomec !" Jawab Si Pemilik Cattery singkat.
Si Dokter Hewan terkejut dan sedikit ragu untuk membeli kucing, karena resiko kucingnya terkena gangguan ginjal dikemudian hari cukup besar. Karena dokter hewan, ia mengerti akibat penggunaan ivermectin pada hewan yang masih muda dan tugasnya juga sebagai dokter hewan untuk meluruskan salah kaprah yang sudah sangat meluas ini dan memberikan informasi yang benar mengenai ivermectin.
Dokter hewan tersebut menerangkan pada pemilik cattery bahwa Ivomec (Ivermectin) bukanlah anti jamur dan tidak boleh diberikan pada hewan muda berumur kurang dari 2 bulan dan harus sangat hati-hati diberikan pada kucing berumur kurang dari 4 bulan karena sifat obat yang dapat merusak hati dan ginjal.
Salah kaprah seperti ini masih sering terjadi dan tugas seorang dokter hewan untuk memberikan informasi yang tepat dan benar pada kliennya. Tindakan seperti ini termasuk dalam Client education, artinya Dokter Hewan juga bertugas meningkatkan pengetahuan klien mengenai hewan kesayangannya.
Ivomec (Ivermectin)
adalah obat yang termasuk golongan macrolide avermectin. Obat ini digunakan untuk memberantas parasit, baik itu ektoparasit (kutu, pinjal, caplak, tungau, dll) atau endoparasit (cacing).
ivermectin bekerja dengan cara meningkatkan pelepasan Gamma Amino Butiric Acid (GABA) di sistem syaraf serangga dan otot polos cacing. GABA berfungsi memblokir impuls syaraf, akibatnya terjadi kegagalan sistem syaraf pada parasit (parasit seperti cacing dan kutu menjadi lumpuh).
ivermectin mempunyai waktu paruh yang lama, artinya obat ini termasuk lama berada di dalam tubuh. Sepertihalnya obat-obatan dan racun lain, semua bahan kimia tersebut dipecah di hati dan dibuang melalui ginjal atau feces.
Karena ivermectin dipecah di hati dan dibuang melalui ginjal, sebaiknya tidak diberikan pada hewan sebelum berumur 8 minggu. Organ hati dan ginjal hewan muda belum sepenuhnya berkembang. Pemberian obat-obatan yang berlebihan ditakutkan akan mempengaruhi perkembangan organ tersebut.
Jamur (kapang, mold)
Jamur adalah organisme multisel yang banyak tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi. Karena tidak mempunyai sistem syaraf seperti hewan dan strukturnya selnya, organisme ini lebih menyerupai tumbuhan.
Jadi salah besar bila ivermectin dianggap sebagai anti jamur, karena jamur tidak mempunyai sistem syaraf yang merupakan target kerja ivermectin.
Pada beberapa kasus, penyakit kulit pada hewan bisa disebabkan oleh beberapa macam penyebab sekaligus, seperti : alergi, luka, bakteri, ektoparasit dan jamur. Jamur adalah penyakit yang paling lama perkembangannya dibandingkan penyebab yang lain dan biasanya berkembang pada bagian yang telah lemah akibat lebih dahulu terinfeksi oleh penyebab yang lainnya.
Pada kasus ini bisa saja jamur hilang setelah daya tahan tubuh kembali meningkat karena penyebab lain yang lebih ganas seperti ektoparasit telah musnah oleh ivermectin. Tetapi tetap saja ivermectin bukanlah anti jamur !.
Serangan Tungau/kutu mempunyai gejala yang mirip dengan infeksi jamur, yaitu terlihat adanya kemerahan, kulit berkerak dan kering menyerupai ketombe dan kerontokan bulu. Jadi jika setelah diberi suntikan ivermectin (yang sering salah kaprah disebut sebagai suntik jamur) kucing anda sembuh, berarti kucing anda terserang tungau/kutu. kalau tidak sembuh juga berarti kucing anda BENAR-BENAR TERSERANG JAMUR !
Referensi : drh. Neno Waluyo S.
Sumber
_____sincerely_____
Tidak ada komentar:
Posting Komentar