Minggu, 12 Agustus 2012

Ailurophobia (Fobia Terhadap Kucing)

Miauw...pus...manis...meong! Panggilan-panggilan tersebut identik dengan kucing. Apa yang terbayang saat Anda mendengar panggilan-panggilan tersebut ? Binatang berkaki empat yang manis dan lucu ? atau sebuah monster yang menakutkan ? Bagi pecinta dan penyayang kucing, jawaban yang pertama mungkin akan muncul, sedangkan bagi penderita ailurophobia maka jawaban kedua yang akan muncul. Ailurophobia adalah salah satu tipe gangguan specific phobia yang ditandai dengan adanya ketakutan irasional (irrational thinking) dan berlebihan (unproportional) terhadap kucing. Ailurophobia lebih populer dengan sebutan fobia kucing.

Bagi penderita ailurophobia, kucing benar-benar membuat mereka takut. Bagi yang tidak mengalami fobia kucing menilai bahwa ketakutan yang penderita alami tidak wajar. Setiap orang memiliki rasa takut terhadap sesuatu termasuk kucing, merupakan hal yang wajar dan emosi yang normal. Beberapa hal yang memberikan potensi penyebab takut terhadap kucing adalah bulu kucing yang bisa menjadi tempat berkembangnya virus toxoplasma. Seseorang yang mengalami ketakutan terhadap kucing belum tentu mengalami ailurophobia karena bisa jadi hanya karena jijik, risih, atau takut terhadap virus toxoplasma. Tidak sampai memberikan respon yang berlebihan seperti menangis, pingsan, berkeringat, dan jantung berdebar berlebihan, atau selalu menghindari kucing. Seseorang mengalami ailurophobia bila mengalami ketakutan yang sangat berlebihan, menetap, dan ada penurunan dalam kehidupan sosial atau pekerjaannya akibat ailurophobia yang dialami.

    Terdapat beberapa penyebab ailurophobia sebagai berikut :
  1. Penyebab predisposisi (predisposising causes), penyebab yang sifatnya predisposisi atau kondisi yang rentan terhadap adanya gangguan tertentu. Penelitian longitudinal menyatakan bahwa anak-anak tertentu memiliki predisposisi konstitusional terhadap fobia karena mereka lahir memiliki temperamen negatif yang disebut dengan inhibisi perilaku terhadap yang tidak dikenal (behavioral inhibition to the unfamiliar). Tekanan dari lingkungan harus ada untuk mengaktifkan temperamen tersebut, seperti kucing yang mengancam (traumatic event) karena menggigit atau mencakar dan menimbulkan dampak ketakutan. Faktor ini seringkali disebut orang awam sebagai ”memang dasarnya orangnya penakut jadi kena sesuatu yang sedikit mengancam langsung takut”.
  2. Penyebab aktual (precipitating causes), merupakan suatu kondisi yang secara langsung bertindak sebagai pencetus/pemicu gangguan. Misalnya mengalami kejadian yang menakutkan saat dengan berinteraksi kucing, mendengar cerita menyeramkan dari orang lain tentang kucing, atau melihat orang lain mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan dengan kucing.
  3. Penyebab penguat (reinforcing causes), kondisi yang cenderung memperkuat gangguan. Misalnya membiarkan gangguan terus berlangsung, mengganggap sebagai bukan masalah, sehingga gangguan tetap ada dan akan bisa berkembang. Contoh nyatanya selalu berusaha untuk menghindari berinteraksi dengan kucing baik melalui bentuk gambar kucing atau kucing secara nyata.

Penderita ailurophobia memiliki penyimpangan pemikiran bahwa kucing memberikan ancaman. Penyimpangan pemikiran ini muncul setelah mengalami kejadian yang terkait dengan kucing yang mereka maknakan sebagai situasi yang mengancam atau tidak menyenangkan bagi mereka. Pemikiran ini tidak harus akibat interaksi tidak menyenangkan secara langsung dengan kucing, tetapi juga dapat dengan mendengar atau melihat orang lain mengalami peristiwa tidak menyenangkan dengan kucing. Munculah keyakinan (belief) bahwa kucing adalah ancaman yang harus dihindari. Kemudian mereka menilai bahwa semua kucing ataupun hal-hal yang berkaitan dengan kucing menakutkan. Sehingga saat berhadapan dengan kucing penderita ailurophobia selalu merasa kucing tersebut mengancam bagi mereka dan munculah respon-respon yang berlebihan dan tidak adaptif. 

Dengan mengetahui beberapa penyebab ailurophobia yang telah diuraikan secara ringkas, pembaca bisa mengambil hikmahnya untuk mencegah terjadinya ailurophobia ataupun membedakan antara orang yang takut kucing biasa dan ailurophobia
OlehListyo Yuwanto 
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya


_____sincerely_____

2 komentar:

  1. Wah ada yang nga suka ya -_- padahal nereka kan makhluk yang menawan dan imut :D

    BalasHapus
  2. wah sama suka sama kucing juga tpi kada dia juga nyebelin banget :j:
    disaat kita mao makan pasti di ganggu
    tantangan kreatif blogger Simak Tantangan Kreatif Blogger Berhadiah Mingguan & Grandprize Android

    BalasHapus