Kamis, 24 November 2011

Jontor, Kucing berbibir Seksi

Kelainan rahang & gigi pada kucing
kucing-berbibir-seksi

Kucing berbibir "sexy".
Kucing betina berwarna red tabby, domestik berbulu panjang tersebut diberi nama "jontor" oleh pemiliknya. Katanya si Jontor akhir-akhir ini sering berisik mengeong-ngeong sepanjang malam dan nafsu makannya pun berkurang.

Setelah pemeriksaan, diketahui kalau si Jontor sedang birahi alias minta kawin. Oleh karena itu sepanjang hari mengeong-ngeong memanggil sang pejantan.
Nama "jontor" memang sedikit menggelitik telinga. Setelah diperhatikan lebih lama, barulah mengerti mengapa kucing tersebut diberi nama Jontor. Karena memang bibir atasnya agak spesial... ya memang lumayan "jontor".

Setelah pemeriksaaan lebih lanjut, rupanya jontor mempunyai kelainan rahang yang disebut prognathism. Yaitu kelainan anatomi/posisi gigi dan mulut. Lebih spesifik lagi jenis kelainan si jontor disebut overshot.

Normalnya gigi rahang atas bertemu dengan gigi rahang bawah pada saat mulut menutup. Bila posisi rahang bawah lebih depan dari rahang atas, disebut undershot. Sebaliknya, bila posisi rahang atas lebih maju dari rahang bawah, disebut overshot.

Biasanya kelainan overshot dan undershot ini terjadi dengan jarak sekitar 3 milimeter. Yang istimewa pada si jontor, jarak pergeseran kedua rahang lebih dari 2 centimeter, menjadikan wajah jontor terlihat unik dan lucu.
 
Prognathism Penyebab & Akibatnya
Penyebab prognathism seperti undershot atau overshot belum dapat dipastikan, sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik dan keturunan. Kucing yang yang mempunyai kelainan ini cenderung menurunkan kelainan yang sama pada anak-anaknya.

Kelainan anatomi ini akan menjadi masalah besar bila pada saat mulut menutup/mengunyah, gigi rahang atas tidak tertahan oleh gigi rahang bawah. Yang terjadi adalah gigi tertahan oleh gusi atau langit-langit mulut, sehingga gusi atau langit-langit mulut kucing terluka oleh tajamnya gigi.

Pada saat kucing masih kecil, kelainan ini tidak menyebabkan sakit yang berarti, karena gigi kucing masih berupa gigi susu yang ukurannya tidak terlalu besar. Masalah ini akan menjadi semakin parah setelah kucing menjadi dewasa dan semua gigi susu sudah berganti menjadi gigi permanen yang berukuran besar.

Penderitaan kucing yang mengalami kelainan ini akan semakin besar bila diberi makanan kering. Kucing terpaksa harus mengunyah makanan menggunakan gigi dan gusi/langit-langit mulut. Untuk mengurangi penderitaan, makanan yang diberikan pada kucing haruslah makanan basah atau lunak (direndam air terlebih dahulu).

Luka terus menerus yang disebabkan gigi, menyebabkan mulut kucing mengalami infeksi kronis. Limfoglandula (kelenjar pertahanan) yang terdapat disekitar mulut dan tenggorokan biasanya membengkak.

Jadi, hindarkan mengawinkan kucing-kucing dengan cacat gigi & rahang seperti jontor. Karena ada kemungkinan anaknya mengalami kelainan yang sama seperti induknya....kasihan, kan ?


Oleh : drh. Neno Waluyo S, 2008
 
_____sincerely_____

Tidak ada komentar:

Posting Komentar